Minggu, 30 Mei 2010

Remember...

1 komentar

)Be the best...
)Always get the best for our selves...
)Don't think what will we get from our work, but think how hardhve we worked to get what we have dreamed...

Created by Jun Cipam

Maaf..

0 komentar


Maaf kawan,
Bukanlah aku seorang yang mampu...
Tapi biarkanlah aku untuk mencoba
Untuk membuktikan
Bahwa aku bisa
dan menjadi seperti apa yang kalian mau

Kawan,
Bukanlah aku seperti sebuah batu
Yang kuat menahan segala benturan
Aku hanyalah manusia biasa,
memiliki hati
yang terkadang bisa sakit terhempas sesuatu

Kawan,
Bukanlah aku seorang yang sempurna
yang tak pernah melakukan kesalahan
Aku hanyalah manusia biasa,
yang tak pernah luput darinya

Kawan,
Maafkan segala salahku
yang membuatmu terdiam
Mebuatku bingung dan tak mampu melakukan apa-apa
Janganlah membuatku hanya berharap untuk menjadi
"sahabat sejatimu..."


Created by Jun Cipam

Selasa, 25 Mei 2010

Teman? Siapa?!

0 komentar


Ia takkan malu tuk mengakui siapa kah dirimu baginya,,,
Ia kan tulus menerima segala kekuranganmu,,,
Tak peduli seperti apa bentuk kekurangan itu,,,
Percayalah!!!
Itu bukanlah keinginannya,,,
Melainkan sebuah kepastian yang tak mungkin ia terlepas darinya,,,

dari teman kita :
Jihad Jundulloh (Siswa Kafila International Islamic School)

Senin, 24 Mei 2010

Marah??

0 komentar


Percaya tidak, semakin sering Anda marah, semakin memperpendek usia Anda. Begitu kata para periset di AS dalam penelitan terbaru

Para peneliti mengatakan, kemarahan dan emosi tinggi lainnya dapat memicu irama jantung mematikan. Riset Ilustrasisebelumnya memperlihatkan gempa bumi, perang atau kekalahan pada pertandingan sepakbola piala dunia dapat meningkatkan tingkat kematian akibat serangan jantung setelah irama organ tubuh vital ini berdetak terlampau cepat atau dengan ketinggian mematikan.

Kondisi tersebut berarti jantung berhenti mensirkulasi darah yang bisa membuat si pemilik jantung meninggal secara tiba-tiba.

“Kondisi tersebut diperlihatkan dalam cara berbeda saat Anda berada dalam kondisi tertekan yang memicu kematian mendadak,” kata dr Rachel Lampert dari Yale University di New Heaven, Connecticut (AS).

Riset diawali dengan memperhatikan bagaimana kemarahan bisa mempengaruhi sistim elektrik jantung. Lampert dan kolega-koleganya melakukan riset terhadap 62 pasien jantung dan menggunakan alat getar jantung yang dilekatkan ke tubuh mereka atau disebut ICD.

ICD bisa mendeteksi irama jantung atau “arrhythimia”, yang mengantarkan kejutan listrik guna memulihkan detak jantung normal.

“Mereka adalah orang-orang yang memiliki beberapa kecenderungan pada arrhythimia. Responden dalam riset ini diminta berolahraga untuk menghitung episod kemarahan mereka belakangan ini sementara itu tim Lampert melakukan tes yang disebut Pengatur Gelombang-T untuk mengukur ketidakstabilan listrik pada jantung.

Tim riset secara spesifik mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden guna mengingat kembali episod-episod kemarahan mereka.

“Kami dapatkan dalam seting lab bahwa rasa marah atau kemarahan bisa meningkatkan ketidakstabilan elektrik pada pasien-pasien ini,” kata Lampert.

Selanjutnya, tim riset memantau responden selama tiga tahun untuk menentukan pasien yang mendapat serangan jantung sehingga membutuhkan alat kejut jantung dari benda getar yang dilekatkan pada tubuh mereka.

“Orang-orang yang mengalami ketidakstabilan elektrik akibat kemarahan tinggi 10 kali kemungkinan besar dibanding lainnya yang mengalami gangguan arrhytmia,” tambah dokter tersebut.

Riset menunjukkan kemarahan bisa memicu kematian, setidaknya untuk orang-orang yang cenderung suka marah-marah sehingga menimbulkan gangguan listrik pada jantung.

Kemarahan dan stres juga bisa mempengaruhi orang jantungnya normal tapi caranya berbeda dibanding mereka yang memiliki ketidaknormalan pada salah satu organ tubuh vital tersebut. Kematian akibat jantung secara tiba-tiba mencapai lebih dari 400.000 setiap tahun di AS.

Sumber:yahdillah
http://www.ilmupsikologi.com/?p=359
MenUliS nNyyo0...kK..
ayOo kIriM kAryAmU kE "jun_cipam@yahoo.co.id"